Pendahuluan
Dalam pengembangan perangkat lunak, clean code merupakan salah satu aspek penting untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Menulis kode tidak hanya tentang membuat kode yang dapat dieksekusi; tetapi juga tentang membuat kode yang mudah dipahami, dipelihara, dan dimodifikasi dari waktu ke waktu. Dengan kata lain, clean code adalah tentang membuat perangkat lunak yang dapat dengan mudah berkembang dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan bisnis.
Meskipun clean code meningkatkan nilai bisnis dalam jangka panjang; dalam jangka pendek, pengembang mendapatkan keuntungan pertama dari penerapan clean code. Pengalaman pengembang yang lebih baik dapat meningkatkan efisiensi kerja, dan mengurangi rasa frustasi dan kejenuhan sehingga proses pengembangan menjadi lebih menyenangkan.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih detail tentang manfaat menerapkan clean code ke dalam proses pengembangan Anda, biaya bisnis dari kualitas kode yang buruk, dan praktik terbaik yang umum untuk menulis clean code.
Manfaat Penerapan Clean Code
Dengan menerapkan clean code ke dalam pengembangan perangkat lunak berarti berkomitmen untuk memberikan perangkat lunak berkualitas tinggi kepada pelanggan, dan mencegah pertumbuhan eksponensial utang teknis. Meskipun manfaatnya tidak dapat dilihat secara instan untuk bisnis, namun hal ini secara diam-diam memperkuat fondasi perangkat lunak.
Berikut ini beberapa manfaat bisnis dari clean code:
1. Mempercepat Waktu ke Pasaran
Time to Market (TTM) adalah durasi yang dibutuhkan untuk sebuah hasil pengembangan hingga tersedia untuk digunakan oleh pelanggan. Ketika sebuah bisnis memiliki waktu yang singkat untuk memasarkan, pelanggan akan dapat menggunakan produk mereka lebih cepat daripada produk pesaing mereka. Dengan clean code, jadwal pengembangan perangkat lunak dapat dengan mudah diikuti. Karena pengembang akan memiliki waktu yang lebih singkat untuk memahami kode, mereka akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menulis kode dan fungsionalitas baru.
2. Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan
Perangkat lunak yang berkualitas tinggi akan memudahkan pengguna dalam memenuhi kebutuhan mereka. Ketika pengguna merasa nyaman, mereka akan tetap menggunakan software tersebut dalam jangka waktu yang lama atau bahkan merekomendasikannya kepada rekan-rekan mereka. Secara tidak langsung, hal ini akan berpengaruh pada keuntungan bisnis dan membangun nama baik bisnis di kalangan penggunanya.
3. Peningkatan Keuntungan Bisnis
Dari manfaat-manfaat sebelumnya, dapat disimpulkan menjadi Peningkatan Keuntungan Bisnis. Ketika produk perangkat lunak yang dihasilkan berjalan dengan stabil dan berkualitas tinggi, pengguna baru akan datang dari pemasaran tidak langsung dari pengguna yang berulang, baik dari rekomendasi, pengalaman, dan ulasan mereka terhadap produk.
Kerugian dari Kualitas Kode yang Buruk
Clean code bukanlah satu-satunya aspek untuk meningkatkan keseluruhan proses pengembangan, tetapi merupakan salah satu aspek yang paling penting. Memiliki kualitas kode yang buruk berdampak pada bisnis Anda dalam jangka panjang, meskipun mungkin pada awal proyek Anda merasa produk yang dihasilkan lebih cepat, biaya kode yang buruk akan menumpuk dan menghalangi produktivitas suatu hari nanti di masa depan. Ketika kode yang buruk diabaikan dalam pengembangan, hal ini dapat merugikan bisnis Anda:
1. Menurunkan Moral Developer
Kode yang buruk sulit untuk dipahami dan dikerjakan. Stres dan frustasi pengembang dapat berkembang dan menyebabkan kelelahan, menurunkan moral dan produktivitas mereka. Bisa jadi salah satu tim developer terbaik Anda secara bertahap menjadi tim developer terburuk.
2. Peningkatan Waktu Pengembangan
Ketika semangat kerja developer rendah, mereka akan mengalami penurunan produktivitas daripada sebelumnya, hal ini menyebabkan peningkatan waktu pengembangan. Ketika kode ditulis dengan buruk, mereka akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk memahami kode tersebut, daripada memperbaiki bug, memelihara kode, atau bahkan mengembangkan fungsionalitas baru. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan jadwal proyek dan hilangnya peluang bisnis.
3. Menumpuknya Utang Teknis yang Tidak Direncanakan
Technical Debt adalah istilah ketika tim pengembangan secara sengaja atau tidak sengaja memberikan fungsi atau proyek yang perlu diperbaiki atau di-refactoring di kemudian hari. Utang teknis yang direncanakan dapat meningkatkan bisnis lebih jauh dengan memberikan produk dalam jangka waktu yang lebih cepat dengan biaya perbaikan di kemudian hari.
Utang teknis yang tidak direncanakan atau tidak disengaja terjadi ketika tim pengembangan tidak menyadari bahwa kode mereka menyebabkan hambatan di kemudian hari. Salah satu contohnya adalah ketika sebuah kode ditulis untuk tidak dapat diperpanjang untuk kebutuhan selanjutnya, karena akan membutuhkan refactor atau penyesuaian dalam pengembangan selanjutnya. Jenis hutang teknis ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam pengembangan dan mempengaruhi segala sesuatu dalam proses bisnis.
Penerapan Terbaik Umum untuk Menulis Clean Code
Ada banyak cara atau praktik clean code untuk mencapai manfaat dan mencegah biaya yang telah dijelaskan di atas. Namun berikut ini adalah beberapa praktik paling umum dari clean code yang dapat diterapkan dalam proses pengembangan Anda:
1. Gunakan Nama yang Bermakna
Nama yang bermakna adalah nama yang mudah dimengerti oleh kebanyakan orang. Pastikan setiap variabel, fungsi, dan kelas memiliki nama yang bermakna. Hindari penggunaan nama yang ambigu dan singkatan untuk tujuan penamaan.
2. Gunakan Penamaan yang Konsisten
Penamaan yang konsisten mencegah developer untuk bingung dengan fungsi yang secara fungsional sama dengan nama yang berbeda atau sebaliknya. Usahakan untuk menggunakan satu istilah untuk setiap tindakan.
3. Pertahankan Fungsi
Fungsi yang singkat dan terfokus haruslah singkat dan terfokus pada satu tugas, daripada mencoba melakukan terlalu banyak hal. Hal ini dapat membuat kode lebih mudah dibaca dan dimodifikasi, sehingga mengurangi risiko bug dan kesalahan. Usahakan agar fungsi tidak lebih dari 20-30 baris kode.
4. Menulis Kode Self-Documenting
Menulis kode yang didokumentasikan sendiri dapat memudahkan pengembang lain untuk memahami kode Anda dan memeliharanya dari waktu ke waktu. Hal ini melibatkan penggunaan komentar yang jelas dan ringkas, menghindari komentar yang tidak perlu, dan memastikan bahwa kode terstruktur dengan baik dan mudah dibaca.
5. Meminimalkan Kode
Duplikasi Duplikasi kode dapat menyebabkan masalah pemeliharaan dan bug, serta meningkatkan waktu pengembangan. Hindari menyalin dan menempelkan kode dan sebagai gantinya gunakan fungsi dan kelas untuk menggunakan kembali kode jika memungkinkan. Hal ini dapat mengurangi risiko kesalahan dan membuat kode lebih modular dan terukur.
6. Gunakan Format dan Indentasi yang Konsisten
Menggunakan format dan indentasi yang konsisten dapat membuat kode lebih mudah dibaca dan dipelihara, sehingga mengurangi risiko bug dan kesalahan. Terapkan panduan gaya yang konsisten dan pastikan semua pengembang di tim Anda mengikutinya.
Kesimpulan
Clean code adalah elemen penting dalam pengembangan perangkat lunak yang dapat menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi dan memberikan banyak manfaat bagi bisnis, termasuk mengurangi waktu untuk memasarkan, meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan, dan keuntungan yang lebih tinggi. Di sisi lain, mengabaikan kualitas kode yang buruk dapat menyebabkan rendahnya moral pengembang, waktu pengembangan yang lebih lama, dan utang teknis, yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis. Untuk memaksimalkan nilai bisnis dan meminimalkan kemungkinan terjadinya biaya-biaya tersebut, sangat penting untuk menerapkan praktik clean code, seperti menggunakan nama yang bermakna, format yang konsisten, dan fungsi yang ringkas dan terfokus.
Saya harap artikel ini dapat menginspirasi tim pengembang untuk menerapkan clean code untuk nilai bisnis dan meningkatkan pengalaman pengembang.
Butuh bantuan untuk menerapkan clean code? Tim Kitameraki siap membantu Anda. Hubungi kami sekarang!